18. Hukum Orang Yang Menjadikan
Ramadhan Kesempatan Untuk Minta-minta
Meminta-minta adalah perkara yang dibenci
Allah subhanahu wata'ala, Didalam hadits
dijelaskan:
عَنْ أَبِى
هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
مَنْ سَأَلَ النَّاسَ أَمْوَالَهُمْ تَكَثُّرًا
Artinya: Dari Abu
Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rasulullah sallallahu 'alaihi
wasallam telah bersabda: Barangsiapa yang meminta harta orang lain untuk
memperbanyak hartanya sendiri (bukan karna membutuhkan), maka sebenarnya ia
telah meminta batu neraka. (H.R
Muslim Nomor 1041)
Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda:
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُبَيْدِ
اللهِ بْنِ أَبِي جَعْفَرٍ قَالَ : سَمِعْتُ حَمْزَةَ بْنَ عَبْدِ اللهِ بْنِ
عُمَرَ قَالَ : سَمِعْتُ عَبْدَ اللهِ بْنَ عُمَرَ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ،
قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَسْأَلُ
النَّاسَ حَتَّى يَأْتِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَيْسَ فِي وَجْهِهِ مُزْعَةُ
لَحْمٍ
Artinya: Dari
Abdullah bin Umar; Rasulullah sallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Seseorang senantiasa meminta kepada orang-orang sampai
ia datang di hari kiamat tanpa ada di wajahnya sekerat daging. [Sahih Bukhari 1405
dan Muslim 1040]
Itulah bahaya orang yang suka meminta-minta,
lebih-lebih lagi jika ia termasuk orang yang berkecukupan, Rasulullah
sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّهُ مَنْ سَأَلَ وَعِنْدَهُ مَا يُغْنِيهِ فَإِنَّمَا يَسْتَكْثِرُ
مِنْ جَمْرِ جَهَنَّمَ ، قَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَمَا يُغْنِيهِ ، قَالَ:
مَا يُغَدِّيهِ وَيُعَشِّيهِ.
Artinya: Dari Sahl bin
Handzaliah Al-Anshariy; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:Barangsiapa
yang meminta padahal ia memiliki sesuatu yang mencukupinya maka sesungguhnya ia
telah memperbanyak (mengumpulkan) batu neraka. Seorang bertanya: Ya Rasulullah, berapa ukurang yang
mencukupinya? Rasulullah menjawab: Memiliki sesuatu yang ia makan di
waktu siang dan malam hari. (Sahih Ibnu Hibbaan 545, Abu Daud 1629, syu’aib
berkata sanadnya shohih berdasarkan syarat bukhari)
Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam juga
bersabda:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله
عليه وسلم- « مَنْ سَأَلَ النَّاسَ وَلَهُ مَا يُغْنِيهِ جَاءَ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَمَسْأَلَتُهُ فِى وَجْهِهِ خُمُوشٌ أَوْ خُدُوشٌ أَوْ كُدُوحٌ ».
قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا يُغْنِيهِ قَالَ « خَمْسُونَ دِرْهَمًا أَوْ
قِيمَتُهَا مِنَ الذَّهَبِ ». قال أبو عيسى حديث ابن مسعود حديث حسن وقد
تكلم شعبة في حكيم بن جبير من أجل هذا الحديث ,قال الشيخ الألباني : صحيح
Artinya: Dari
Abdullah Bin Mas'ud; Rasulullah sallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:Barangsiapa
yang meminta kepada orang-orang padahal ia memiliki apa yang mencukupinya maka
ia akan datang pada hari kiamat bersama permintaannya dengan luka-luka di
wajahnya. Rasulullah ditanya: Ya Rasulullah, berapa ukuran yang mencukupinya? Rasulullah
menjawab: Lima puluh dirham atau seharganya dari emas. (Sunan Tirmidzi
nomor 652: beliau mengatakan : hasan.
Syekh al-bani berkata: Shahih)
Istifadah:
1. Hendaknya kita Selalu
merasa cukup, didalam hadits di ceritakan:
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ
الْخُدْرِىِّ - رضى الله عنه - أَنَّ نَاسًا مِنَ الأَنْصَارِ سَأَلُوا رَسُولَ
اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - فَأَعْطَاهُمْ ، ثُمَّ سَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ ،
حَتَّى نَفِدَ مَا عِنْدَهُ فَقَالَ « مَا يَكُونُ عِنْدِى مِنْ خَيْرٍ فَلَنْ أَدَّخِرَهُ
عَنْكُمْ ، وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللَّهُ ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ
اللَّهُ ، وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ ، وَمَا أُعْطِىَ أَحَدٌ
عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ »
Artinya: Abu Sa'id Al-Khudriy berkata: Beberapa orang dari kaum
Anshar meminta kepada Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam lalu Rasulullah memberi mereka, kemudian mereka
meminta lagi lalu Rasulullah memberi mereka, kemudian meminta lagi lalu
Rasulullah memberi mereka sampai habis apa yang beliau miliki, kemudian
bersabda: Apa yang aku
miliki dari kebaikan maka pasti aku tidak akan menyembunyikannya dari kalian,
dan barangsiapa yang menjaga kehormatannya maka Allah akan menjaga
kehormatannya, dan barangsiapa yang merasa cukup maka Allah akan mencukupinya,
dan barangsiapa yang berusaha sabar maka Allah akan menyabarkannya, dan
seseorang tidak diberi sesuatu yang lebih baik dan luas daripada kesabaran. [H.R Bukhari 1469,
1470, 4152 dan Muslim 1053]
2. Mari kita selalu Berusaha
dan bekerja agar
tidak meminta, Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa
Sallam Bersabda:
حَدَّثَنَا عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَأَنْ
يَأْخُذَ أَحَدُكُمْ حَبْلَهُ فَيَحْتَطِبَ عَلَى ظَهْرِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ
يَأْتِيَ رَجُلًا فَيَسْأَلَهُ أَعْطَاهُ أَوْ مَنَعَهُ
Artinya: Dari
Abu Hurairah; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Demi (Allah) Yang jiwaku berada di
tangan-Nya, seseorang dari kalian mengambil talinya kemudian memikul kayu bakar
di atas pundaknya lebih baik baginya daripada mendatangi seseorang kemudian
meminta-minta kepadanya lalu ia diberi atau ditolak. (H.R Bukhari 1401, 1968, 2245)
Dalam riwayat lain, Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam Bersabda:
حَدَّثَنِى هَنَّادُ
بْنُ السَّرِىِّ حَدَّثَنَا أَبُو الأَحْوَصِ عَنْ بَيَانٍ أَبِى بِشْرٍ عَنْ
قَيْسِ بْنِ أَبِى حَازِمٍ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « لأَنْ يَغْدُوَ أَحَدُكُمْ فَيَحْطِبَ عَلَى
ظَهْرِهِ فَيَتَصَدَّقَ بِهِ وَيَسْتَغْنِىَ بِهِ مِنَ النَّاسِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ
أَنْ يَسْأَلَ رَجُلاً أَعْطَاهُ أَوْ مَنَعَهُ ذَلِكَ فَإِنَّ الْيَدَ الْعُلْيَا
أَفْضَلُ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ ».
Artinya: Seseorang dari kalian pergi di pagi hari
kemudian memikul kayu bakar di atas pundaknya kemudian bersedekah dan mencukupi
dirinya dari meminta-minta kepada orang lain lebih baik darinya daripada
meminta-minta kepada seseorang lalu ia diberi atau ditolak permintaannya,
karena sesungguhnya tangan yang di atas (memberi) lebih baik daripada tangan
yang di bawah (meminta), dan mulailah memberi kepada orang yang menjadi
tanggunganmu. (H.R Muslim no 1042)
3. Bermurah hati dan suka Memberi
orang yang meminta, karena
didalam harta yang kita miliki ada hak orang-orang yang suka memita. Allah
Subuhanahu Wa Ta’ala Berfirman:
وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ
Artinya:
Dan pada
harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin
yang tidak mendapat bagian (tidak meminta). [Adz-Dzaariyaat:19]
Dan Allah Subuhanahu Wa Ta’ala juga Berfirman:
وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ * لِلسَّائِلِ
وَالْمَحْرُومِ
Artinya: Dan orang-orang
yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, Bagi orang (miskin) yang meminta
dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta). [Al-Ma'arij:
24-25]
Rasulullah
sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
وَمَنْ سَأَلَكُمْ بِاللَّهِ
فَأَعْطُوهُ
Arinya: Dari
Ibnu Umar; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: dan siapa yang meminta
sesuatu darimu demi Allah maka berilah ia (H.R Abu Daud no 5111, syekh Al-bani
mengatakan Shahih)
4. Jangan
menghardik orang meminta-minta, Allah
Subuhanahu Wa Ta’ala Berfirman:
وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ
Artinya:
Dan
terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya. [Adh-Dhuha:10]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar