Bahaya-Bahaya Syirik
1.
Syirik akan Menhancurkan Segala
Amalan
Banyak
diantara kaum muslimin, karena jauhnya mereka dari ilmu dan agama mereka,
sehingga mereka melakukan perbuatan kesyirikan yang mereka anggap sepeleh,
bahkan memandangnya sebagai suatu perbuatan yang baik. Mereka tidak sadar bahwa
syirik dapat menghapuskan segala amalan mereka. Allah -Subhanahu wa
Ta’ala- berfirman mengancam para nabi -Shollallahu ‘alaihim wasallam-
andai ia berbuat syirik,
ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ
وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Itulah
petunjuk Allah yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang
dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka menyekutukan Allah
niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan." (QS.Al-An’am
: 88).
Dalam Surat
Az-Zumar Allah SWT juga menegaskan bahwa Syirik dapat menghapus amalan
seseorang;
لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ
الْخَاسِرِينَ
"Dan
sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi) sebelummu jika kamu baerbuat
syirik niscaya akan terhapuslah amalanmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang
yang merugi". (QS.Az-Zumar
:65 )
2. Pelakunya Semakin Jauh dari Allah
Para Pembaca
yang budiman, ketahuilah bahwa syirik akan membuat seseorang jauh dari
Allah dengan sejauh-jauhnya. Bacalah firman Allah -Ta’ala-,
وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ
فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ
"Dan
barang siapa yang menyekutukan Allah maka seolah-olah ia jatuh dari langit
kemudian ia disambar oleh burung atau diterbangkan oleh angin ke tempat yang
jauh". (QS. Al-Hajj:31
)
Ahli Tafsir
Jazirah Arab, Syaikh Abdur Rahman As-Sa’diy-rahimahullah- berkata, "Barang siapa yang
meninggalkan keimanan, maka ia ibarat sesuatu yang jatuh dari langit, besar
kemungkinan ia mendapatkan penyakit, dan bala’; entah ia disambar burung, lalu
ia tercabik-cabik berantakan. Demikian seorang yang berbuat kesyirikan, jika ia
tak mau berpegang dengan keimanan, maka ia akan disambar oleh setan dari segala
sisi, setan akan mencabik-cabiknya, dan akan menghilangkan agama dan
dunianya".[Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman (hal.538)]
Orang yang
berbuat syirik akan semakin tersesat hidupnya di dunia ini. Adakah kesesatan
yang lebih besar daripada kesesatan seseorang yang menganggap dirinya sedang
melakukan pendekatan kepada Allah, namun pada hakikatnya ia semakin terlempar
jauh dari Allah. Dia mengharapkan derajatnya naik ke surga, padahal
hakikatnya ia tengah turun ke jurang neraka yang paling bawa sebagai tempat
kembali yang paling buruk? Mereka ini laksana kaum yang dikabarkan oleh Allah,
"Ingatlah
hanya kepunyaan Allah lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang
mengambil pelindung selain Allah (berkata), "Kami tidak menyembah mereka, melainkan
supaya mereka (sesembahan) itu mendekatkan kami kepada Allah sedekat-dekatnya
إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ
إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ
".
Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka
perselisihkan. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan
sangat ingkar". (QS. Az-Zumar
: 3 ).
Oleh karena
itu, kesyirikan telah menutup mata mereka dari al-haq. Mereka memandang
perbuatan-perbuatan syirik sebagai perbuatan yang baik. Mereka berusaha
melestarikan syirik dengan alasan budaya sehingga muncullah istilah "Cagar
Budaya". Padahal amalan yang disertai syirik –walau dianggap baik-
akan dibinasakan oleh Allah; tak berguna bagi pelakunya, bahkan merugikan
pelakunya.
Allah-Subhanahu
wa Ta’la- telah kabarkan,
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا (103) الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا (104)
"Katakanlah
(wahai Muhammad) apakah akan kami kabarkan kepadamu tentang orang-orang yang
paling merugi amalannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya
dalam kehidupan dunia ini. Sedangkan mereka menyangka bahwa mereka telah
perbuat sebaik-baiknya mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Rob
mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan (dengan Dia) maka terhapuslah
amalan-amalan mereka dan kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan)
mereka pada hari kiamat". (QS. Al-Kahfi: 103-104).
Begitulah
kalau seseorang sudah melampaui batas dirinya sebagai makhluk. Ia akan hidup di
dalam kegelapan-kegelapan. Perhatikanlah firman Allah -Subhanahu wa Ta’la-,
Allah -Subhanahu
wa Ta’la- juga berfirman,
أَوَمَنْ كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَاهُ وَجَعَلْنَا لَهُ نُورًا يَمْشِي
بِهِ فِي النَّاسِ كَمَنْ مَثَلُهُ فِي الظُّلُمَاتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِنْهَا
كَذَلِكَ زُيِّنَ لِلْكَافِرِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Dan
apakah orang yang sudah mati kemudian kami hidupkan dan kami berikan kepadanya
cahaya yang terang yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah
manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang
sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah kami jadikan orang
yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan". (QS. Al-An’am:122 ).
Kita
berlindung kepada Allah dari kebutaan hati, karena hati yang buta akan melihat
tauhid sebagai syirik, sunnah sebagai bid’ah, sesuatu yang ma’ruf sebagai
kemungkaran.
3.
Dosa yang Tidak Terampuni
Saudaraku,
takutlah kalian kepada syirik ! Sebab syirik adalah dosa yang
paling besar di sisi Allah, tidak dimaafkan di hari kiamat, jika
pelakunya tidak bertaubat darinya sebelum ajal tiba. Karena Allah -Ta’ala- telah
menyatakan di dalam kitabnya yang mulia,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ
ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا
عَظِيمًا
"Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni selain dari dosa
syirik itu bagi siapa yang dikehendakinya". QS.An-Nisa : 48 & 116)
Ahli Tafsir
Negeri Yaman, Muhammad bin Ali Asy-Syaukaniy-rahimahullah- berkata Fathul Qodir
(1/717), "Tak ada khilaf di antara kaum muslimin bahwa seorang yang
berbuat syirik, jika ia mati di atas kesyirikan, maka ia bukanlah termasuk
orang berhak mendapatkan ampunan yang Allah anugrahkan kepada orang yang tidak
berbuat syirik sebagaimana yang dituntut oleh kehendak-Nya".
Ayat ini
menunjukkan betapa besarnya dosa syirik ini, hingga Allah -Ta’ala-
tidak mau mengampuninya. Padahal Allah -Ta’ala- memiliki ampunan yang
sangat luas, rahmat dan kasih sayang yang paling sempurna; amat mencintai
hamba-hamba-Nya, melebihi cintanya seorang hamba kepada dirinya sendir!!
Sekalipun demikian, Allah -Ta’ala- tidak akan mengampuni dosa pelaku
kesyirikan. Kenapa? Karena mereka telah berbuat zholim kepada Allah. Mereka
tinggal di bumi Allah,mereka makan dari rizki Allah; mereka hidup dengan
nikmat-nikmat Allah; Semua fasilitas-fasilitas yang mereka butuhkan, semua itu
datangnya dari sisi Allah. Namun mereka tidak mau beribadah hanya kepada Allah -Ta’ala-
semata. Mereka justru beribadah, bersyukur dan meminta kepada mahluk yang tidak
memiliki apapun, walaupun hanya seekor lalat.
Oleh karena
itu, Luqman berwasiat kepada anak-anaknyaagar menjauhi kesyirikan karena syirik
merupakan kezholiman yang terbesar.sebagaimana firman Allah -Ta’ala-,
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا
تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
"Dan
(ingatlah)ketika Luqman berkata kepada anaknya diwaktu ia memberi pelajaran
kepadanya,"Hai anakku janganlah kamu menyekutukan Allah,sesungguhnya
menyukutukan (Allah)adalah benar-benar kezholiman yang besar" (QS. Luqman:13 ).
Sahabat
Abdullah bin Mas’ud -radhiyallahu ‘anhu- berkata,
"Aku
bertanya kepada Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- dosa apakah yang paling
besar di sisi Allah? Beliau menjawab: "Kamu menjadikan sekutu bagi
Allah, padahal Dia yang telah mencipatakan kamu". Aku berkata:
"Itu memang dosa yang sangat besar lalu apa lagi? Beliau pun menjawab:
"Kamu membunuh anakmu karena takut ia akan makan bersamamu". Aku
bertanya: "Lalu apa lagi?" beliau menjawab: "Kamu berzina dengan
istri tetanggamu". [HR.Al-Bukhariy (7560) dan Muslim (86)].
Nash-nash ini menunjukkan kepada kita bahwa
tidak ada dosa yang lebih besar daripada syirik (menyekutukan Allah)
4.
Diharamkan Surga bagi Pelaku
Kesyirikan
Masuk ke
dalam surga adalah harapan bagi setiap orang. Tidak ada satu hati pun, kecuali
pasti merindukan masuk ke dalamnya. Tiada satu telingan pun yang bosan
mendengar kabar-kabarnya. Karenanya, betapa celakanya jika ada orang yang
diharamkan untuk merasakan kenikmatan dan keindahan surga. Itulah pelaku
kesyirikan; Allah haramkan surga bagi mereka sebagai azab yang paling
menghinakan disebabkan ke-syirik-an mereka. Allah berfirman,
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ
الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
"Sesungguhnya
orang yang mempersekutukan Allah, maka pasti Allah akan mengharamkan baginya
surga dan tempat kembalinya ialah neraka tidalah ada bagi orang-orang yang
dholim itu seorang penolong pun". (QS.Al-Maidah :72 ).
Al-Allamah
Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah-rahimahullah- berkata
dalam Al-Jawab Al-Kafiy (hal.89), "Tatkala kesyirikan
kepada Allah meniadakan maksud (penciptaan) ini, maka syirik menjadi dosa besar
yang paling besar secara mutlak. Allah telah mengharamkan surga bagi setiap
pelaku syirik; Dia halalkan darah, harta, dan keluarganya bagi orang yang
bertauhid; Allah halalkan orang bertauhid menjadikan mereka sebagai budaknya,
karena mereka tidak melaksanakan tugas peribadahan kepada Allah. Allah
–Subhanahu- enggan untuk menerima amalan seorang yang berbuat syirik; enggan
menerima syafa’at atau menerima do’a mereka di akhirat; enggan menerima ma’af
mereka".
Allah -Ta’ala-
telah menghikayatkan di dalam Al-Qur’an tentang orang-orang yang diharamkan
untuk merasakan kenikmatan di dalam surga "Dan penduduk neraka
memanggil penduduk surga, tuangkanlah air kepada kami atau dari apa-apa yang
Allah telah rezkikan kepada kalian. Penduduk surga berkata:
وَنَادَى أَصْحَابُ النَّارِ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ أَنْ أَفِيضُوا
عَلَيْنَا مِنَ الْمَاءِ أَوْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ
حَرَّمَهُمَا عَلَى الْكَافِرِينَ
"Sesungguhnya
Allah telah mengharamkan keduanya bagi orang-orang yang kafir" .((QS.Al-A’raf :50 ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar