51. Hukum Berzina DiBulan Ramadhan
Berzina dibulan ramadhon dosanya lebih besar
dari berzina diluar ramadhon, sekalipun keduanya sama-sama berdosa. karena
orang yang berzina dibulan ramadhon ia telah melanggar berlipat-lipat:
1. ia telah melakukan perzinahan itu sendiri, maka
hukumnaya adalah,
Pertama: jika ia belum menikah ia dicambuk 100 kali
الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي
فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِئَةَ جَلْدَةٍ وَلَا تَأْخُذْكُم بِهِمَا
رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الْآخِرِ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ
Artinya : “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang
berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan
janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama
Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah hukuman
mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.” (QS. An Nuur : 2)
Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Dari Abu Hurairoh ra bahwasanya Rasulullah saw pernah
memberikan hukuman kepada orang yang berzina (belum menikah) dengan hukuman
dibuang (diasingkan) satu tahun dan pukulan seratus kali.” (HR. Bukhori)
kedua: jika ia sudah nikah maka ia dirajam
حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ، حَدَّثَنَا أَبِي،
حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُرَّةَ، عَنْ مَسْرُوقٍ، عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
" لاَ يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ، يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ، إِلَّا بِإِحْدَى ثَلاَثٍ: النَّفْسُ
بِالنَّفْسِ، وَالثَّيِّبُ الزَّانِي، وَالمَارِقُ مِنَ الدِّينِ التَّارِكُ
لِلْجَمَاعَةِ "
Artinya:
Dari Abdullah Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu, ia berkata : “Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : ‘Tidak halal darah seorang muslim
kecuali Karena salah satu di antara tiga perkara : orang yang telah kawin
berzina, jiwa dengan jiwa, dan orang yang meninggalkan agamanya yaitu merusak
jama’ah’ “. [Bukhari no. 6878, Muslim no. 1676]
Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: ( أَتَى
رَجُلٌ مِنْ اَلْمُسْلِمِينَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم -وَهُوَ فِي
اَلْمَسْجِدِ- فَنَادَاهُ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ! إِنِّي زَنَيْتُ,
فَأَعْرَضَ عَنْهُ, فَتَنَحَّى تِلْقَاءَ وَجْهِهِ, فَقَالَ:
يَا رَسُولَ اَللَّهِ! إِنِّي زَنَيْتُ, فَأَعْرَضَ عَنْهُ, حَتَّى
ثَنَّى ذَلِكَ عَلَيْهِ أَرْبَعَ مَرَّاتٍ, فَلَمَّا شَهِدَ عَلَى. نَفْسِهِ
أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ. دَعَاهُ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ أَبِكَ
جُنُونٌ? قَالَ لَا قَالَ: فَهَلْ أَحْصَنْتَ? قَالَ: نَعَمْ فَقَالَ رَسُولُ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم اِذْهَبُوا بِهِ فَارْجُمُوهُ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْه
Artinya: “Ada seorang lelaki, yang sudah masuk Islam,
datang kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam mengakui dirinya berbuat zina.
Nabi berpaling darinya hingga lelaki tersebut mengaku sampai 4 kali. Kemudian
beliau bertanya: ‘Apakah engkau gila?’. Ia menjawab: ‘Tidak’. Kemudian beliau
bertanya lagi: ‘Apakah engkau pernah menikah?’. Ia menjawab: ‘Ya’. Kemudian
beliau memerintah agar lelaki tersebut dirajam di lapangan. Ketika batu dilemparkan
kepadanya, ia pun lari. Ia dikejar dan terus dirajam hingga mati. Kemudian Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam mengatakan hal yang baik tentangnya. Kemudian
menshalatinya” (HR. Bukhari no. 6820)
Didalam hadits juga diterangkan:
Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam Bersabda:
menanyakan kepada seorang laki-laki yang mengaku berzina,”Apakah engkau
seorang muhshon (sudah menikah)? Orang itu menjawab,’Ya’. Kemudian Nabi
bersabda lagi,’Bawalah orang ini dan rajamlah'.” (HR Bukhori Muslim)
Didalam hadits juga diterangkan:
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه وَزَيْدِ بْنِ خَالِدٍ اَلْجُهَنِيِّ رَضِيَ
اَللَّهُ عنهما ( أَنَّ رَجُلًا مِنَ اَلْأَعْرَابِ أَتَى رَسُولَ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم فَقَالَ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ! أَنْشُدُكَ
بِاَللَّهِ إِلَّا قَضَيْتَ لِي بِكِتَابِ اَللَّهِ, فَقَالَ
اَلْآخَرُ - وَهُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ - نَعَمْ فَاقَضِ بَيْنَنَا بِكِتَابِ
اَللَّهِ, وَأْذَنْ لِي, فَقَالَ: قُلْ قَالَ: إنَّ
اِبْنِي كَانَ عَسِيفًا عَلَى هَذَا فَزَنَى بِاِمْرَأَتِهِ, وَإِنِّي
أُخْبِرْتُ أَنْ عَلَى اِبْنِي اَلرَّجْمَ, فَافْتَدَيْتُ مِنْهُ بِمَائَةِ شَاةٍ
وَوَلِيدَةٍ, فَسَأَلَتُ أَهْلَ اَلْعِلْمِ, فَأَخْبَرُونِي:
أَنَّمَا عَلَى اِبْنِيْ جَلْدُ مَائَةٍ وَتَغْرِيبُ عَامٍ, وَأَنَّ عَلَى
اِمْرَأَةِ هَذَا اَلرَّجْمَ, فَقَالَ رَسُولُ ا للَّهِ صلى الله عليه وسلم
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ, لَأَقْضِيَنَّ بَيْنَكُمَا بِكِتَابِ اَللَّهِ,
اَلْوَلِيدَةُ وَالْغَنَمُ رَدٌّ عَلَيْكَ, وَعَلَى اِبْنِكَ جَلْدُ مِائَةٍ
وَتَغْرِيبُ عَامٍ, وَاغْدُ يَا أُنَيْسُ إِلَى اِمْرَأَةِ هَذَا,
فَإِنْ اِعْتَرَفَتْ فَارْجُمْهَا ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, هَذَا وَاللَّفْظُ
لِمُسْلِم
Artinya: Dari Abu Hurairah dan Zaid Ibnu Kholid
al-Juhany bahwa ada seorang Arab Badui menemui Rasulullah Shallallaahu 'alaihi
wa Sallam dan berkata: Wahai Rasulullah, dengan nama Allah aku hanya ingin
baginda memberi keputusan kepadaku dengan Kitabullah. Temannya berkata -dan ia
lebih pandai daripada orang Badui itu-: Benar, berilah keputusan di antara kami
dengan Kitabullah dan izinkanlah aku (untuk menceritakan masalah kami). Beliau
bersabda: "Katakanlah." Ia berkata: Anakku menjadi buruh orang ini,
lalu ia berzina dengan istrinya. Ada orang yang memberitahukan kepadaku bahwa
ia harus dirajam, namun aku menebusnya dengan seratus ekor domba dan seorang
budak wanita. Lalu aku bertanya kepada orang-orang alim dan mereka
memberitahukan kepadaku bahwa puteraku harus dicambuk seratus kali dan
diasingkan setahun, sedang istri orang ini harus dirajam. Maka Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Demi Tuhan yang jiwaku ada di
tangan-Nya, aku benar-benar akan memutuskan antara engkau berdua dengan
Kitabullah. Budak wanita dan domba kembali kepadamu dan anakmu dihukum cambuk
seratus kali dan diasingkan selama setahun. Berangkatlah, wahai Anas, menemui
istri orang ini. Bila ia mengaku, rajamlah ia." (H.R Muslim No 1233).
2. Ia telah mengkotori Kehormatan Bulan Ramadhon
Orang yang bermaksiat
dibulan ramadhan sama halnya ia mengkotori bulan yang mulia lagi suci ini, maka
hendaknya orang-orang yang beriman menjauhi perbuatan zina yang merupankan dosa
besar ini, agar menjadi orang yang beruntung, Allah Subuhanahu
wata’ala berfirman:
إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ
نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُدْخَلًا كَرِيمًا
Artinya: Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar yang kalian
diperintahkan untuk menjauhinya, niscaya Kami akan menghapuskan
kesalahan-kesalahan (dosa-dosa kecil) kalian dan Kami memasukkan kalian ke
dalam tempat yang mulia (surga). (QS. An-Nisa’ [4]: 31)
الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ
إِلَّا اللَّمَمَ إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ
Artinya: Yaitu orang-orang yang menjauhi dosa-dosa
besar dan perbuatan-perbuatan keji kecuali al-lamam (dosa-dosa kecil),
sesungguhnya Rabbmu Maha Luas ampunan-nya. (QS. An-Najm [53]: 32)
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ، وَقُتَيْبَةُ بْنُ
سَعِيدٍ، وَعَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ، كُلُّهُمْ عَنْ إِسْمَاعِيلَ، قَالَ ابْنُ
أَيُّوبَ: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ، أَخْبَرَنِي الْعَلَاءُ بْنُ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَعْقُوبَ مَوْلَى الْحُرَقَةِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
«الصَّلَاةُ الْخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ، كَفَّارَةٌ لِمَا
بَيْنَهُنَّ، مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ»
Artinya:
“Shalat lima waktu, Jum’at ke Jum’at berikutnya dan Ramadhan ke Ramadhan
berikutnya adalah penghapus dosa di antara keduanya, apabila dijauhi dosa-dosa
besar.” (HR. Muslim no. 233)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar