Rabu, 16 Maret 2016

5 TIPS EFEKTIF AGAR ANAK KITA MENCINTAI AL-QURAN SEJAK DINI

5 TIPS EFEKTIF AGAR ANAK KITA MENCINTAI AL-QURAN SEJAK DINI

1. Mulai dari diri orang tua untuk mencintai Al-quran terlebih dahulu.
Jika ditanya kepada setiap orang tua apakah mereka menginginkan agar anaknya menghafal Al-quran tentu jawaban mereka semua adalah mau. Namun ada hal penting lagi yang perlu kita tanyakan, sudahkah para orang
tuanya mencintai dan mencoba juga untuk menghafal Al-quran?.
Jika jawabannya belum, maka sudah semestinya kita para orang tualah yang memulainya terlebih dahulu untuk mencintai Al-quran, banyak membaca Al-quran, mencoba memahami setiap makna yang terkandung didalamnya serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari. Sebab orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak, dan pembelajaran terbaik bagi seorang anak adalah keteladanan.

2. Ciptakan kondisi yang mendukung untuk mencintai Al-quran dalam keluarga
Untuk menghafal Al-quran tidak cukup hanya semangat, dan kemauan yang kuat saja. Tapi juga butuh lingkungan yang kondusif untuk menghafal Al-quran. Maka untuk ini konteksnya adalah keluarga, tugas orang tua adalah menciptakan lingkungan yang mendukung untuk menghafal Al-quran dalam keluarga tersebut.
Menciptakan kondisi agar anak tidak terlalaikan oleh hal-hal lain yang bersifat mubazir dan banyak mudharatnya akan tetapi menjadi lebih fokus pada Al-quran. Beberapa sahabat yang kami temui mereka menciptakan lingkungan keluarga yang kondusif sebagai tempat menghafal Al-quran dengan cara menjauhkan rumahnya dari musik-musik serta tontonan-tontonan yang banyak mudharatnya. Sehingga mereka memilih tidak memiliki televisi dan menyetel musik-musik melalui media apapun dirumahnya.

3. Menjadwalkan waktu dan ruang khusus untuk Al-quran bersama keluarga
Tips yang ketiga adalah menciptakan waktu khusus untuk Al-quran bersama keluarga. Dimana di waktu khusus tersebut tidak ada aktivitas lain kecuali membaca Al-quran, kecuali mentadaburi ayat-ayat Al-quran, kecuali setor hafalan, kecuali saling mengingatkan agar sama-sama bersemangat dalam membaca, memahami serta menghafal Al-quran.
Sebagai contoh mengambil waktu khusus sehabis shalat subuh dan sehabis shalat magrib. Rutinkan dan dibiasakan setiap hari.

4. Mempelajari banyak motivasi dan keteladanan agar lebih mencintai Al-quran
Selanjutnya adalah, mempelajari tokoh-tokoh baik itu sahabat, para ulama, para mujahid Islam yang hafidz Al-quran, mempelajari kehidupan mereka dan menjadikannya sebagai teladan dan inspirasi untuk lebih bersemangat dalam mencintai Al-quran. Kisah-kisah inipun mesti kita ceritakan kepada anak-anak kita, sehingga anak-anak kita sejak dini sudah memiliki cita-cita menjadi ahli qur’an.

5. Menghiasi hari-hari dalam kehidupan keluarga dengan Al-quran
Yang kelima, atau ini juga yang terakhir adalah menghiasi hari-hari kita dengan lantunan ayat suci Al-quran. Membiasakan ayat-ayat suci Al-quran melantun menemani anak-anak kita dalam menghabiskan hari-harinya.
Ya, itulah 5 tips efektif agar anak kita lebih mencintai Al-quran, tentu kita semua sama-sama berharap dan berdoa kepada Allah Subuhanahu Wa Ta'ala agar keluarga kita dijadikan keluarga ahli quran.

Kisah Penghafal Al-qur’an (1) Muhammad Saihul Basyir: Pemuda yang Hafal Al-Quran dari Keluarga Bintang Al-Quran



Kisah Penghafal Al-qur’an (1) Muhammad Saihul Basyir: Pemuda yang Hafal Al-Quran dari Keluarga Bintang Al-Quran

Muhammad Saihul Basyir adalah sosok pemuda tampan yang periang, bersahabat, baik hati dan tidak sombong. Di samping itu Basyir (panggilan akrabnya) adalah salah satu penghafal Al-Qur’an yang masih muda karena telah mengkhatamkan hafalannya ketika berusia sebelas tahun. Banyak prestasi dan keistimewaan yang Allah berikan ketika Saihul Basyir memulai proses menghafal dan menamatkan hafalannya. Bagaimana kondisi keluarga Saihul Basyir dan fase demi fase yang telah dijalaninya? Berikut ini adalah sekilas dari cuplikan kisah perjalanan hidup beliau. Semoga banyak yang terinspirasi dan termotivasi melihat profil pemuda yang telah mengkhidmatkan diri kepada Al-Qur’an ini, dan semoga keistiqamahan selalu mengiringinya.
I. Keluarga Penghafal Al-Qur’an
Muhammad Saihul Basyir, lahir di Jakarta 10 Januari 1996. Sekarang ia –saat di wawancara- duduk di bangku kelas 3 SMA di Pesantren Terpadu Darul Quran Mulia, Bogor. Sekilas tentang keluarganya, ayahnya yang bernama Mutammimul Ula (57 tahun) adalah seorang yang berasal dari Solo tepatnya di kecamatan Sragen. Sang kakek mendidik ayahnya dengan didikan yang keras, karena dahulu kakek dari sang ayah adalah seorang yang aktif di partai Masyumi, sehingga apa yang telah diterapkan oleh kakek kepada ayahnya menurun kepada anak-anaknya juga, Pak Tamim (begitu beliau dipanggil) menamatkan SMA di sebuah sekolah Islam di Solo bernama SMA Al-Islam, kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Syariah Universitas Islam Sultan Agung Semarang pada tahun 1977, hingga akhirnya aktif di organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) dan juga sempat menjadi ketua umum Pengurus Besar PII tersebut selama satu periode (1983-1986). Beliau juga seorang Magister Ilmu Hukum di Universitas Indonesia tahun 2007 yang sebelumnya menyelesaikan Sarjana Hukum di Universitas Diponegoro tahun 1982. Dalam dunia politik, beliau tergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera yang pernah membawanya menjadi anggota DPR-RI pada periode 1999-2004 dan terpilih kembali pada periode 2004-2009.

Sabtu, 05 Maret 2016

PROGRAM TAHFIDZH RUMAH QUR’AN AL-MUSTAQIM


PROGRAM TAHFIDZH
RUMAH QUR’AN AL-MUSTAQIM

TARGET HAFALAN SANTRI RUMAH QUR’AN AL-MUSTAQIM
Adapun target  hafalan  Santri  Rumah Qur’an  Al-mustaqim adalah 30 juz. Dan ini diselesaikan dalam waktu 3 tahun. Dan dalam setahun terbagi menjadi 2 Mustawa, maka setiap musthowa santri harus menyetor 6 juz dan diujikan (mutqin) 5 juz.
Jadi, dalam setahun santri harus menghafal (mutqin) 10 juz. Dan adapun rincian targetnya adalah sebagai berikut:
1.      Target setoran        =  6 juz tiap mustawa, maka dalam setahun harus menyetor 12 Juz
2.      Target (Mutqin)      =  5 juz tiap mustawa, maka dalam setahun harus mutqin 10 Juz
Dan dalam setiap pertengahan mustawa akan diadakan ujian yang disebut dengan ujian tengah Mustawa (UTM). Berarti dalam setahun akan diadakan 4x ujian. maka 2,5 Juz x 4 = 10 Juz (mutqin) per tahun .


TARGET
TARGET HAFALAN RUMAH QUR’AN AL-MUSTAQIM
TAHUN PERTAMA
TAHUN KEDUA
TAHUN KETIGA
Mustawa 1
Mustawa 2
Mustawa 3
Mustawa 4
Mustawa 5
Mustawa 6
UTM
UM
UTM
UM
UTM
UM
UTM
UM
UTM
UM
UTM
UM
Setoran
3 Juz
6 Juz
9 Juz
12 Juz
15 Juz
18 Juz
21 Juz
24 juz
27 Juz
30 Juz
Tasmi’
30 Juz
Ujian
2 ½ Juz
5 Juz
7 ½ Juz
10 Juz
12 ½ Juz
15 Juz
17 ½ Juz
20 Juz
22 ½ Juz
25 Juz
27 ½ Juz
30 Juz


Ket:  UTM = Ujian Tengah Mustawa                                    UM   = Ujian Mustawa

WAKTU PERSIAPAN HAFALAN BARU SANTRI
Adapun waktu persiapan hafalan baru bagi santri adalah Pukul 19.45-21.15  Dan  Pukul 03.30-04.30

WAKTU SETORAN HARIAN SANTRI
Dan adapun waktu setoran harian santri RQ Al-mustaqim adalah Pukul 05.10-06.40, dan santri harus menyetor minimal  1 Halaman setiap hari.

TEKNIK SETORAN HARIAN
Setoran Harian sebanyak 6 hari yaitu hari sabtu sampai hari Kamis. Hari jum’at adalah waktu untuk muroja’ah sendiri (tidak ada setoran/libur). Maka 1x6= 6 halaman (3 lembar). Begitu seterusnya minggu ke-2, ke-3 dan ke-4. Berarti dalam sebulan santri harus bisa mutqin 1 juz 2 lembar.
Maka 1juz 2lembar x 4 = 2juz 4lembar + 6lembar = 3 juz. Maka santri harus menyetor 6 juz dalam setiap mustawa.
TEKNIK SETORAN HARIAN MUSTHOWA 1

Hari
Setoran Bulan Ke-1
Setoran Bulan Ke-2
Setoran Bulan Ke-3
Setoran Bulan Ke-4
Setoran Bulan Ke-5
Setoran Bulan Ke-6
Hal
Juz
Hal
Juz
Hal
Juz
Hal
Juz
Hal
Juz
Hal
Juz
Sabtu
1
1
5
2
9
3
7
4
11
5
15
6
Ahad
2
1
6
2
10
3
8
4
12
5
16
6
Senin
3
1
7
2
11
3
9
4
13
5
17
6
Selasa
4
1
8
2
12
3
10
4
14
5
18
6
Rabu
5
1
9
2
13
3
11
4
15
5
19
6
Kamis
6
1
10
2
14
3
12
4
16
5
20
6
Jum’at
Sabtu
7
1
11
2
15
3
13
4
17
5
Karantina
Ahad
8
1
12
2
16
3
14
4
18
5
Senin
9
1
13
2
17
3
15
4
19
5
Ujian Tengah Musthowa
Selasa
10
1
14
2
18
3
16
4
20
5
Rabu
11
1
15
2
19
3
17
4
1
6
Kamis
12
1
16
2
20
3
18
4
2
6

Liburan
Jum’at
Hari Tenang

Sabtu
13
1
17
2
Karantina
19
4
3
6

Ahad
14
1
18
2
20
4
4
6
Senin
15
1
19
2
Ujian Tengah Musthowa
1
5
5
6
Selasa
16
1
20
2
2
5
6
6
Rabu
17
1
1
3
3
5
7
6
Kamis
18
1
2
3
Liburan
4
5
8
6
Jum’at

Sabtu
19
1
3
3
1
4
5
5
9
6
Ahad
20
1
4
3
2
4
6
5
10
6
Senin
1
2
5
3
3
4
7
5
11
6
Selasa
2
2
6
3
4
4
8
5
12
6
Rabu
3
2
7
3
5
4
9
5
13
6
Kamis
4
2
8
3
6
4
10
5
14
6
Jum’at













































WAKTU MUROJA’AH HARIAN SANTRI
Muroja’ah santri ada dua macam:
1.      Muroja’ah Sabaqi (¼ Juz)
2.      Muroja’ah Manzili ( ½  Juz)
3.      Muroja’ah sendiri Setiap kali ada kesempatan

WAKTU TASMI’ JAMA’I  SANTRI
Tasmi’ jama’I santri RQ Al-mustaqim dilakukan setiap bulan yaitu 1 x 1bulan. Dan adapun waktunya adalah Setiap Kamis Ke 3 Ba’da Isya’.

TEKNIK UJIAN TAHFIDZ DI RUMAH QUR’AN AL-MUSTAQIM
Setiap ujian baik UM atapun UTM santri diharuskan menyetor hafalan yang lama dan ditambah 2 ½ juz (hafalan Baru). Apabila ia santri baru dan ini adalah ujian pertama baginya maka berarti ia hanya menyetor 2 ½ juz saja.
TEKNIK UJIAN TAHFIDZ DI RUMAH QUR’AN AL-MUSTAQIM
Musthowa
MIT

SEMESTER
Jumlah
Hafalan Lama
Hafalan Baru
Jumlah
Hafalan Lama
Hafalan Baru

1
-
2 ½ Juz
 2 ½ Juz
2 ½ Juz
 2 ½ Juz
  5 Juz
2
  5 Juz
2 ½ Juz
 7 ½ Juz
7 ½ Juz
 2 ½ Juz
10 Juz
3
10 Juz
2 ½ Juz
12 ½ Juz
12 ½Juz
2 ½Juz
15 Juz
4
15 Juz
2 ½ Juz
17 ½ Juz
17 ½ Juz
 2 ½ Juz
20 Juz
5
20 Juz
2 ½ Juz
22 ½ Juz
22 ½ Juz
2 ½Juz
25 Juz
6
25 Juz
2 ½ Juz
27 ½ Juz
27 ½ Juz
2 ½Juz
30 Juz

Catatan: yang 5 juz pertama ujianya harus 1xduduk. Dan adapun Juz selanjutnya boleh disetor 1 juz-1juz sampai waktu ujian habis yaitu sebanyak 3 hari.


TEKNIK PENILAIAN UJIAN TAHFIDZ
1. Ustadz penguj tidak diperbolehkan menguji dua anak dalam waktu yang bersamaan, karena akan mengurangi fokus dalam penilaian anak.
2. Ustadz penguji hendaknya fokus dalam menyimak hafalan anak (tidak ngantuk/beraktifitas lain).
3. Yang dinilai adalah kelancaran, kefasihan.
4. Adapun tajwid dimasukkan dicatatan dan apabila santri kedapatan tajwidnya parah maka hendaknya ustad menegurnya dan mentahdzirnya.
5. Nilai maksimal adalah 100 dan nilai minimal adalah 80.
6. Kesalahan maksimal adalal 20, dan jika lebih dari itu maka santri dinilai gagal dalam ujian juz tersebut.
7. Jika santri salah hendaknya berikan peringatan dengan cara ketokan meja atau yang lain:
-          Jika salah (huruf/kalimat/ayat) kemudian dia bisa memperbaiki tanpa ditegur sebelummnya maka tidak dihitung salah.
-          Jika salah (huruf/kalimat/ayat) kemudian ditegur sekali dan dia bisa memperbaiki maka dihitung salah setengah dan diberi tanda (-).
-          Jika salah (huruf/kalimat/ayat) dan ditegur sampai 2x kemudian dia bisa memperbaiki maka dihitung satu salah dan diberi tanda (/).
-          Jika salah (huruf/kalimat/ayat) kemudian ditegur sampai 3x  dan dia tetap tidak bisa memperbaiki setelah dikasih kesempatan ½ menit maka segera dikasih tau dan  dihitung salah satu setengah kemudian diberi tanda (/-).
8.    Setiap santri wajib menyetor 5 juz dalam satu kali duduk, selain dari juz yang telah di setorkan di ujian sebelumnya. Bisa  di awalkan (hari pertama) atau di akhirkan dihari terakhir ujian.
9.    Cara penilaiannya adalah per juz karena dengan itu kita bisa tau kualitas hafalan santri ditiap juz.
10.               Untuk menentukan jumlah dan nilai rata-rata santri adalah  nilai jumlah keseluruhan juz dibagi berapa juz yang di ujikan.
Juz 1 = 98
Juz 2 = 90       maka  283 : 3 = 94,3
Juz 3 = 95
            283


Contoh :

Nama               : Hamba Allah
Musthowa        : 1 (Satu)
Jumlah juz       : 6 Juz  (Juz 25 sampai dengan Juz 30)

TEKNIK PENILAIAN UJIAN TAHFIDZ
No
Juz
Kesalahan
Jumlah
Nilai
Nilai Raport
Catatan
1
25
  -////-  --

6
94



563:6

2
26
---------//////----//////-

19
81

3
27
///////

7
93

4
28
------

3
97

5
29
--/

2
98

6
30


0
100


563
93,8



Penguji



Hamba Allah


PENJELASAN SEPUTAR KARANTINA
Karantina yang dimaksud disini adalah kegiatan untuk mengurung para santri dimasjid. Dengan tujuan agar para santri menggunakan waktu beberapa hari tersebut untuk muroja’ah dan memantapkan hafalanya dalam menghadapi ujian Al-Qur’an.
Adapun waktu-waktu karantina adalah subuh (04.00 sampai azan subuh), pagi (08.00-10.30), siang (ba’da dzuhur sampai 13.15), sore (habis asar sampai jam 17.30) dan malam (20.00- 22.00)
Waktu Karantina
SUBUH
PAGI
SIANG
SORE
MALAM
04.00
Sampai
Azan Subuh
08.00
Sampai
10.30
Ba’da dzuhur
Sampai
13,15
Ba’da asar
Sampai
17.20
20.00
Sampai
22.00