Senin, 23 Agustus 2021

Berhasil Ujian Juz 6 Dengan Nilai Mumtaz, Minhajul Muslimin Santri Hebat


Selamat Kepada Ananda Minhajul Muslimin Bin Afiddin Asal Parado Rato yang telah melakukan Ujian Tahfizh Juz 6.

Beliau telah melakukan Ujian Hari ini yaitu Senin 14 Muharram 1443 H bertepatan dengan Tanggal 23 Agustus 2021 M, dengan durasi waktu 22 menit (dari jam 16.40-17.02)   dan Alhamdulillah Dengan Nilai Nilai Mumtaz yaitu 93,00.

Alhamdulillah, dengan berhasilnya beliau dalam melaksanakan Ujian juz 6 pada hari ini maka jumlah juz yang mutqin yang telah diujikannya adalah 8 Juz (juz 1-6 dan Juz 29-30). 

Sungguh sangat luar biasa, Alhamdulillah...semoga Allah selalu menjaganya dan memberkahi ilmunya. 

Dan semoga para santri-santri yang lain juga bisa segera menyusul jejak kesuksesan beliau..Amin 

Minggu, 22 Agustus 2021

SANTRI KE-31 YANG TELAH SELESAI MENYETOR 30 JUZ, ANANDA ADE NURRAHMANSYAH ASAL RISA WOHA BIMA-NTB

SANTRI KE-31 YANG TELAH SELESAI MENYETOR 30 JUZ

                                     ๐Ÿ’š๐Ÿ’š๐Ÿ’š๐Ÿ’š๐Ÿ’š

Ananda Ade Nurrahmansyah  Bin Mahfud Asal Risa Woha Bima NTB, Umur 13 Tahun...Alhamdulillah tadi Ba'da Subuh Jam 06.45 Hari Ahad Tanggal 13 Muharram 1443 H/22 Agustus 2021, telah selesai menyetor 30 juz yaitu tepat pada hari ke Enam Karantina Tahfizh Jilid ke 20.

Semoga Allah memberkahi umur dan ilmunya.. Amin

Beliau adalah santri ke-31 yang telah selesai khatam 30 juz

Adapun 30 santri lainnya adalah

1. Sabirin Bin H. Sulaiman Asli donggo padende ( umur 15 tahun)

2. Syafiurrahman Al-mubarak Bin Afiddin Asli parado (umur 16 tahun)

3.Muhammad Al-gifaris Bin Sami'un Asli Risa (umur 15 Tahun)

4. Muhammad Awaludin Bin Agussalim Asli Tanjung Kota Bima ( umur 14 tahun)

5. Mustaqim Bin Burhan Asli Risa Woha Bima NTB, telah selesai setoran (Khatam) hafalan 30 juz (selama 6 bulan 1 hari).

6. Hadi Susilo Bin Syarifudin  Asli Lampung  (17 Tahun)

7. Muhammad  Haedar  Alief , Asli  Sila Rato  (14 Tahun)

8. Yusuf Bin Budiman, Asli Ncera Belo  Bima  (14 Tahun)

9. Salman  Al-farizi  Bin Wassalwa  Asli  Pemukiman  Donggo  Bumi  Pajo (14 Tahun)

10.Muhammad Al-fariz Bin Jaharudin  Asal Desa Kalampa  Kec.Woha (15 Tahun)

11.Muhammad Shabran  Bin Dahlan Asal Kelurahan Ule Kec.Asa Kota, Usia 13 tahun.

12. Ilham  Bin Abbas Asal Padende Desa BumiPajo Kec.Donggo, Usia 15 tahun

13. Maf'ul Khairat Bin Ibrahim Asal Parado Wane, Usia 15 tahun

14. Adam Julfi Bin Mansyur Asal Sila BontoKape, Usia 15 tahun.

15.Ananda Lanang Magribi Bin Abu Winata, Asal Rabakodo, Usia 15 Tahun.

16.Ananda Ahadman Maulana Bin Abu Winata, Asal Rabakodo, Umur 13 Tahun.

17.Ananda Minhajul Muslimin Bin Hafiddin Asal Parado Rato, Umur 13 Tahun

18. Ananda Elegant Muhammad Bin Suherman Asal Monjok-Mataram NTB, Umur 16 Tahun.

19.Ananda Abbas Zabihullah Bin Abdullah Asal BTN Tambana-Bima NTB, Umur 16 Tahun

20. Ananda Muhammad Jihad Sabiluna  Bin  Ridwan (Abu Ridho) Asal Kedo-Kota Bima NTB, Umur 13 Tahun

21. Ananda Adirman  Bin  Mahmud  Asal Padende Bumi Pajo Donggo Bima NTB, Umur 15 Tahun

22. Ananda Bilhaqqil  Islam Bin Abdul Hafid Asal Parado Rato Bima NTB, Umur 16 Tahun

23. Ananda Muhammad Taqiyudin Bin Arham Asal Risa Woha Bima NTB, Umur 14 Tahun

24. Ananda Syaharudin Bin Sainun Rasabou Bumi Pajo Donggo Bima NTB, Umur 14 Tahun.

25. Ananda Haykal Assufi Bin Edyassukur Asal Risa Woha Bima NTB, Umur 16 Tahun.

26. Juadani Bin M.Tahir Asal Pemukiman Bumi Pajo Donggo Bima NTB, Umur 14 Tahun.

27. Ananda Muhammad Fitrah Bin Muhaidin Asal Padende Bumi Pajo Donggo Bima NTB, Umur 14 Tahun.

28. Ananda Abdul Kadir Jailany Bin Syahrudin Asal Risa Woha Bima NTB, Umur 15 Tahun

29. Ananda Muhammad Safrudinsyah Bin Arifin Asal Kalampa Woha Bima NTB, Umur 15 Tahun

30.Ananda Fitrah Malik Bin Syahrudin Asal Risa Woha Bima NTB, Umur 14 Tahun

๐Ÿ•‹๐Ÿ•‹๐Ÿ•‹๐Ÿ•‹๐Ÿ•‹

๐Ÿ’กDukung RQ Al-mustaqim๐Ÿ’กMencetak generasi Huffadzhul Qur'an ๐Ÿ’กSemoga jadi amal jariyah buat kita semua nya ๐Ÿ’ก

๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡

Hibah dan infaq terbaik anda untuk Pembangunan dan Pengembangan RQ Al-mustaqim bisa langsung  disalurkan Di

๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡

Rek BNI : 0848860723

a.n  Rumah Qur'an  Al-mustaqim


Rek BRI:   471501024364536

a.n  Abd.Kadir


*Konfirmasi Transfer:*

- WA Abu mu'tashim (085337190789)

☎☎☎☎☎

Selasa, 17 Agustus 2021

PETA DUNIA AKAN BERUBAH

 *PETA DUNIA AKAN BERUBAH*

*Pelajaran Berharga Dari Afghanistan*

Berita itu terkesan tiba-tiba. Kenapa tidak? Video para Petinggi Mujahidin Thaliban yang sedang mendengarkan lantunan Al-Qur'an surat An-Nashr sambil berdiri dalam Istana Kepresidenan Negara Afghanistan di Ibu Kota Kabul beberapa saat lalu begitu mengagetkan dan memukau. 

Dalam hati terbetik pertanyaan keheranan : Kok cepat sekali mereka menguasai istana? Bukankah musuh mereka hampir semua kekuatan dunia yang dikomandoi AS yang dijuluki negara Adidaya dan polisi dunia?

Tentulah Ini kemenangan yang amat besar dan luar biasa.

Kemenangan tersebut mereka raih setelah 20 tahun berjihad non stop melawan agresor dan penjajah terkuat di Dunia, yaitu AS dan sekutunya. Dengan bermodalkan Iman yang kuat, kemudian senjata yang biasa-biasa saja dan terbatas, mereka maju terus tanpa gentar sedikitpun. Mereka tidak pernah mengeluh, apalagi putus asa.

Dibandingkan kecanggihan senjata AS dan sekutu, teknis perang, modal tak terbatas dan pengalaman petang, Mujahidin Thaliban sangat jauh di bawah musuh mereka. Siapa yang tidak kenal AS dan sekutunya? 

Sungguh fantastic.... Perjuangan yang berdarah-darah selama 20 tahun, lalu  memasuki Istana tanpa pertumpahan darah yang berarti, pasti mereka diberi Allah kekuatan dan kewibawaan yang sangat luar biasa.

Peristiwa ini mengingatkan kita pada Fathu Makkah (Penaklukan Kota Mekkah) oleh Baginda Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi waSallam dan para Sahabatnya pada 20 Ramadhan tahun ke-8 Hijriah, setelah 21 tahun berdakwah dan berjihad tanpa henti dengan jiwa dan harta. 

*Tuduhan Murahan Kepada Mujahidin Thaliban*

Saat Mujahidin Afghan melawan agresor Uni Soviet dari tahun 1979 sampai 1992 (13 tahun), mereka juga dituduh dengan berbagai tuduhan murahan seperti pemberontak, fanatik, radikal, terbelakang dan seterusnya. Begitu pula yang dialami Mujahidin Thaliban.

Ketika AS tidak berhasil menegokan kepentingannya dengan para Pemimpin Thaliban yang menguasai Afghanistan sejak 1996, Pemerintahan AS mulai membuat skenario menjatuhkan pemerintahan Islam Afghanistan pimpinan Thaliban.

*Pertama, melalui Ghazwul Fikri* (Perang Pemikiran). Semua media mainstream yang berpihak kepada AS dan Eropa, termasuk di sini, melabeli Mujahidin Thaliban dengan berbagi label murahan seperti kelompok Thaliban penganut Islam kolot, keras, fanatik, ekstrim, teroris, intoleran, diskriminatif terhadap kaum hawa, melarang kaum wanita menuntut ilmu, membiayai pemerintahan melalui ladang ganja, anti kemajuan dan segudang label murahan lainnya.

*Kedua, melancarkan Ghazwul Askari* (Perang Militer). AS merekayasa peristiwa serangan terhadap gedung kembar WTC 11 September 2001, agar dapat *legalitas palsu* dapat diraih. Tuduhan rontoknya gedung kembar  WTC  dan serangan ke Pentagon dalam waktu bersamaan diarahkan ke Usamah Bin Laden, pemuda Muslim milyarder Saudi yang saat itu tinggal dengan keluarga dan banyak sahabatnya di Afghanistan atas perlindungan Pemerintah Thaliban.

Presiden AS saat itu Gerge W. Bush ngotot agar Thaliban segera menyerahkan Usamah Bin Laden kepadanya dengan tuduhan otaknya keruntuhan gedung WTC yang menewaskan sekitar 4.000 orang yang ada di dalamnya. Jika tidak, Thaliban akan diusir dari pemerintahan dan Afghanistan akan dibumihanguskan.

Sebagai Mujahidin yang punya mental baja dan takut hanya kepada Allah karena tidak ada  dasar hukumnya menyerahkan saudara Muslim kepada orang kafir, maka Pemerintah Thaliban menolak mentah-mentah permintan Presiden AS tersebut.

Akhirnya proposal Pemerintah/Presiden AS untuk melakukan penyerangan ke Afghanistan dengan berbagai alasan yang diada-adakan, utamanya menangkap Usamah Bin Laden hidup atau mati, secepat kilat mendapat persetujuan Kongres AS dan juga dukungan NATO dan negara Eropa lainnya.

Afghanistan dibombardir dari segala penjuru. Setelah beberapa lama, AS dan sekutu berhasil mengalahkan Mujahidin Thaliban. 

Pemerintahan Thaliban dikudeta dan diganti dengan pemerintahan boneka. Didudukkanlah Hamid Karazay sebagai Presiden baru Afghanistan dan juga semua pimpinan lembaga negara dan pemerintahan, termasuk militer dan kepolisian diganti dengan orang-orang Afghanistan cetakan AS.

Kendati demikian, Mujahidin Thaliban tidak pernah menyerah, apalagi putus asa pada pertolongan Allah, kendati berhadapan dengan hampir seluruh kekuatan militer dunia.

Mereka melakukan konsolidasi, perang gerelia dan berdakwah di wilayah-wilayah yang mereka kuasai. Perlahan, tapi pasti bahwa kemenangan itu pada akhirnya Allah anugerahkan kepada mereka.

Selama 20 tahun berjihad melawan kebiadaban AS dan pasukan sekutu, ribuan tentara AS mati, begitu juga dari negara lain yang ikut, bahkan tak kurang dari $1 Triliyun dihabiskan AS selama 20 tahun melawan Mujahidin Thaliban. Ajaibnya, seluruh senjata canggih AS dan sekutu sekarang sudah menjadi *Ghanimah* (harta rampasan perang) yang sah dan halal bagi Mujahidin Thaliban Afghanistan.

Ada pemutarbalikan fakta tentang Mujahidin Thaliban sejak awal mereka memimpin pemerintahan Islam di Afghanistan. 

Mujahidin Thaliban tdk pernah melarang anak-anak wanitanya belajar di kelas, tidak diskriminatif terhadap kaum hawa, tidak pernah mewajibkan burqa/niqab pada wanita muslimah, karena hampir semua wanita Afghan sejak ratusan tahun sebelum kemunculan Thaliban sudah memakainya. Yang diwajibkan adalah menutup aurat sesuai tuntunan syariah. Mereka memiliki banyak ulama bermazhab Imam Hanafi. Tentulah pola hidup mereka sesuai aqidah, syari'ah, muamalah, politik, pemerintahan dan akhlak yang mereka pahami, bukan seperti maunya Amerika (Islam Amrikani) dan Eropa yang notabene menganut agama Nasrani dan Yahudi yang hampir seluruh pemerintahannya punya ketakutan, kecurigaan dakebencian mendalam kepada Islam dan kaum Muslimin yang sekarang santer dengan istilah Islamofobia.

Tuduhan-tuduhan tersebut hanya ada dalam media Barat dan corongnya yang anti Islam yg lurus, Islam yg punya izzah dan tidak pernah menyerah kepada penjajah kaum kafir, baik secara militer (Ghazwul Askari), ekonomi maupun perang pemikiran (Ghazwul Fikri).

Mayoritas masyarakat Afghanistan sangat berbeda dengan mayoritas umat Islam di Indonesia. Di sini sangat toleran. Saking tolerannya bisa dijajah 3.5 abad oleh si kafir Londo (Belanda). Mau dikibuli bahwa kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara dengan motif ekonomi/dagang. Faktanya mereka memasukkan program  Kristenisasi dan bahkan Yahudisasi, di antaranya melalui Tarekat Mason Bebas (Freemasonry) sejak pelukis Raden Saleh berada di Belanda.

Akhirnya kita dijajah 3.5 abad, melebihi lamanya penjajahan atas bangsa Bani Israel oleh keluarga Fir'aun yang hanya 3 abad.

Setelah tahun 1945, di mana pejuang-pejuang umat Islam berhasil mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia, negeri ini tetap dikuasai dan dikendalikan Asing dan Aseng. Mereka berhasil memarjinalkan Islam dan umatnya dengan berbagai cara. 

Zaman Orde Lama, umat Islam dibenturkan dengan Nasakom dan Komunis. 7 kata Piagam Jakarta dihapus. Peran politik Islam dihancurkan dengan membubarkan Partai Masyumi. Atas nama toleransi, umat Islam nerimo dengan redho. 

Zaman Orba diteruskan marginalisasi itu dengan paksaan Azas Tunggal dan membuka kesempatan kepada Asing dan Aseng untuk menguasai ekonomi dengan alasan pembangunan.

Selama 32 tahun Orba, umat Islam kehilangan hak politik, ekonomi dan seterusnya.

Lalu tumbang Orba pada Mei 1998 dan diteriakkan lahirnya Orde Reformasi.

Sejak Orba tumbang sampai saat ini secara waktu sudah 22 tahun. Tak ada birokrasi yang reformasi.  Kejahatan ekonomi dan kezaliman sistem tetap seperti dahulu kala. Kezaliman terhadap umat, tokoh dan ulama Islam semakin menggila. 

Secara kepemimpinan sudah bongkar pasang sebanyak 5 kali. Yang paling lama jadi Presiden RI adalah SBY 10 tahun dan Jokowi sudah 7 tahun dan "mungkin" sampai selesai 2 periode, yakni 10 tahun. Anehnya ada pula yang mengusulkan sampai 3 periode, atau 15 tahun.

7 tahun saja, masyarakat, negara, bangsa, khusunya umat Islam Indonesia sudah morat marit dan babak belur dibuatnya. Apalagi sampai 2 atau 3 periode, Na'udzubillah..

Bangsa Afghanistan sejak masuk Islam sampai sekarang belum pernah dijajah. 

Satu-satunya negeri Islam yang tidak pernah dijajah dan selalu Allah berikan kemenangan pada mereka saat para penjajah menginjakkan kaki di atas tanah mereka.

Sekarang menyusul Gaza , sejak 2005, selalu menang melawan penjajah Yahudi di Palestina. Sehingga Gaza yang hanya sebesar kota Depok, satu di antara dua bumi Islam yang tidak bisa ditundukkan Yahudi di samping Afghanistan.

*Bacalah sejarah*.  Mujahidin Afghan 3 kali mengalahkan Inggris. 

1. Di zaman penjajahan Eropa atas negeri-negeri Muslim abad ke 19. Tahun 1839 Inggris menginvasi Afghanistan dan bertahan hingga 1842 (3 tahun). Sekitar 4.500 pasukan Inggris tewas dan 12.000 pasukan lokal boneka Inggris menghembuskan nafasnya di tangan para Mujahidin Afghan.

2. Tahun 1878 Inggris mencoba lagi masuk ke Afghanistan berkolaborasi dengan kaum Sikh India. Akhirnya, Inggris hanya bertahan 2 tahun, yakni sampai tahun 1880 dan Inggris kalah total.

3. 6 Mei sampai 8 Agustus 1919. Saat Pemerintahan Afghanistan menyerang India yang sudah jadi negara boneka Inggris. Akhirnya Inggris terpaksa mengajak damai setelah mendapat serangan dari Mujahidin Afghan.

*Karakter Masyarakat Afghan*

Sebagian besar bangsa Muslim Afghanistan itu memiliki spirit jihad yang luar biasa. Izzah (kebanggaan) pada Allah, Al-Qur'an, Rasulullah, Islam dan kaum Muslimin dan negeri Islam. Spirit tersebut sangat mendominasi  diri dan alam pikiran mereka. Semua itu bagi mereka harga  mati. Tak heran jika tak ada satupun kekuatan di dunia ini yang tidak bisa mereka kalahkan, dan ajaibnya tidak membutuhkan waktu berpuluh-puluh tahun (maksimal 20 tahunan), apalagi 3.5 abad.

Tahun 79 - 92, Mujahidin Afghan berhasil menghancurkan Uni Soviet sehingga berkeping-keping dan akhirnya bubar,  padahal Uni Soviet saat itu

satu dari 2 negara Adidaya dunia.

Nah, sejak tahun 2001, AS dan sekutu mencoba mengulangi kesalahan Inggris dan ex Uni Soviet. Persis 20 tahun saja, AS dan sekutu dicabut status negara Adidaya dan kecanggihan kemiliterannya oleh Mujahidin Thaliban dan Pulkam dalam kerugian yg amat besar dan kehinaan. 

Banyak pengamat meyakini, di tangan Mujahidin Afghan itulah peta dunia berubah. 

Buktinya, di tangan Mujahidin Afghan perang dingin Barat Kapitalis VS Timur Komunis berakhir 1987 setelah konflik sejak 1817 (Revolusi Bolshavic Komunis ciptaan Yahudi).

Hari ini, pak Polisi Dunia (AS) dengan sekutunya, mengaku keunggulan Mujahidin Thaliban Afghanistan dan harus Pulkam dalam keadaan hina dan merugi besar.

Sebab itu, kemenangan Mujahidin Thaliban ini membuat ketar-ketir para petinggi Negara Yahudi yang ditancapkan Eropa, khususnya Inggris, Perancis dan Rusia di atas bumi Umat Islam Palestina, dan kemudian dirawat dan topang habis-habisan oleh AS dengan segala daya dan upaya. 

Para petinggi Yahudi yakin sekali bahwa kemenangan Mujahidin Thaliban Afghanistan tidak akan berhenti di Kabul, akan tetapi, pasti berimbas ke Al-Quds dan setiap jengkal bumi Palestina, karena di sana ada *Masjid Aqsha* yang menjadi Kiblat pertama umat Islam, tempat mi'rojnya Rasulullah dan bumi umat Islam yang ditaklukan Umar Ibnul Khattab.

*Kita Layak Belajar Dari Mereka*

Kita layak belajar dari Mujahidin Afghan tentang harga diri, harga agama, harga negeri, harga dunia dan harga akhirat serta mana yang harga mati dan mana yang dapat ditawar, itupun dengan harga yang pantas (market price).

Misalnya, di Indonesia toleransi digenjot habis dan dijadikan senjata ampuh untuk memukul ulama, tokoh dan umat Islam yang kritis terhadap berbagai kezaliman yang terjadi. 

Toleransi itu sesuatu yg baik. Tapi kalau berlebihan (over dosis) dan tidak sesuai konsep Islam, maka harga diri, harga negeri dan harga agama, bahkan harga akhiratpun akan jatuh nilainya dan mudah ditakar orang lain, bahkan bisa menjadi nol besar.

Apa yang dialami umat Islam Indonesia saat ini, salah satu penyebab utamanya adalah toleransi yg kebablasan dan melenceng jauh dari ajaran Islam. Kendati katanya sdh merdeka 76 tahun secara militer, namun secara akal/intelektual, ekonomi, poltik dan lainnya masih jauh panggang dari api (masih dalam jajahan).

Mari kita berdoa semoga Allah jaga Mujahidin  Afghanistan dari berbagai kejahatan jin dan manusia..

Semoga umat Islam di mana saja mau belajar dari Mujahidin Afghanistan dan menyadari toleransi ala Indonesia hanya akan mengokohkan kedudukan penjajahan dalam segala bidang kehidupan, termasuk masalah agama Islam dapat diatur sesuai selera penjajah lokal, walaupun warna kulit dan bahasanya sama dengan kita.

Yaa Allah..

Jadikanlah kemenangan Mujahidin Thaliban Afghanistan sebagai langkah awal kemenangan umat Islam di seluruh dunia.

Anugerahkanlah kemenangan pada umat Islam di seluruh penjuru dunia, cepat atau lambat, sebagaimana yang Engkau serukan dan janjikan : 

*Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu*.

(Surah Muhammad : 7)(FJ)

Pembukaan Khutbah

 

ุฅِู†َّ ุงู„ْุญَู…ْุฏَ ู„ِู„َّู‡ِ ู†َุญْู…َุฏُู‡ُ ูˆَู†َุณْุชَุนِูŠู†ُู‡ُ ูˆَู†َุณْุชَุบْูِุฑُู‡ُ ูˆَู†َุนُูˆุฐُ ุจِุงู„ู„ู‡ِ ู…ِู†ْ ุดُุฑُูˆุฑِ ุฃَู†ْูُุณِู†َ ู…ِู†ْ ุณَูŠِّุฆَุงุชِ ุฃَุนْู…َุงู„ِู†َุง ู…َู†ْ ูŠَู‡ْุฏِ ุงู„ู„َّู‡ُ ูَู„ุงَ ู…ُุถِู„َّ ู„َู‡ُ ูˆَู…َู†ْ ูŠُุถْู„ِู„ْ ูَู„ุงَ ู‡َุงุฏِู‰َ ู„َู‡ُ 

ุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†ْ ู„ุงَ ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ู„َّู‡ُ ูˆَุญْุฏَู‡ُ ู„ุงَ ุดَุฑِูŠْูƒَ ู„َู‡ُ، ู„َู‡ُ ุงู„ู…ُู„ْูƒُ ูˆَู„َู‡ُ ุงู„ْุญَู…ْุฏُ ูŠُุญْูŠِูŠْ ูˆَูŠُู…ِูŠْุชُ ูˆَู‡ُูˆَ ุญَูŠٌّ ู„ุงَ ูŠَู…ُูˆْุชُ، ุจِูŠَุฏِู‡ِ ุงู„ْุฎَูŠْุฑُ، ูˆَู‡ُูˆَ ุนَู„َู‰ ูƒُู„ِّ ุดَูŠْุกٍ ู‚َุฏِูŠْุฑٌ

ู‡ُูˆَ ุงู„ْุฃَูˆَّู„ُ ูˆَุงู„ْุขุฎِุฑُ ูˆَุงู„ุธَّุงู‡ِุฑُ ูˆَุงู„ْุจَุงุทِู†ُ ۖ ูˆَู‡ُูˆَ ุจِูƒُู„ِّ ุดَูŠْุกٍ ุนَู„ِูŠู…ٌ

ู‡ُูˆَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุงู„َّุฐِูŠ ู„َุง ุฅِู„َٰู‡َ ุฅِู„َّุง ู‡ُูˆَ ۖ ุนَุงู„ِู…ُ ุงู„ْุบَูŠْุจِ ูˆَุงู„ุดَّู‡َุงุฏَุฉِ ۖ ู‡ُูˆَ ุงู„ุฑَّุญْู…َٰู†ُ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…ُ. ู‡ُูˆَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุงู„َّุฐِูŠ ู„َุง ุฅِู„َٰู‡َ ุฅِู„َّุง ู‡ُูˆَ ุงู„ْู…َู„ِูƒُ ุงู„ْู‚ُุฏُّูˆุณُ ุงู„ุณَّู„َุงู…ُ ุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ُ ุงู„ْู…ُู‡َูŠْู…ِู†ُ ุงู„ْุนَุฒِูŠุฒُ ุงู„ْุฌَุจَّุงุฑُ ุงู„ْู…ُุชَูƒَุจِّุฑُ ۚ ุณُุจْุญَุงู†َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุนَู…َّุง ูŠُุดْุฑِูƒُูˆู†َ. ู‡ُูˆَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุงู„ْุฎَุงู„ِู‚ُ ุงู„ْุจَุงุฑِุฆُ ุงู„ْู…ُุตَูˆِّุฑُ ۖ ู„َู‡ُ ุงู„ْุฃَุณْู…َุงุกُ ุงู„ْุญُุณْู†َู‰ٰ ۚ ูŠُุณَุจِّุญُ ู„َู‡ُ ู…َุง ูِูŠ ุงู„ุณَّู…َุงูˆَุงุชِ ูˆَุงู„ْุฃَุฑْุถِ ۖ ูˆَู‡ُูˆَ ุงู„ْุนَุฒِูŠุฒُ ุงู„ْุญَูƒِูŠู…ُ.

ูˆَุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†َّ ู…ُุญَู…َّุฏุงً ุนَุจْุฏُู‡ُ ูˆَุฑَุณُูˆْู„ُู‡ُ ูˆู†ุจูŠู‡ ูˆุฎู„ูŠู„ู‡ ูˆุตููŠู‡ ูˆู…ูˆู„ุงู‡ ู…ุญู…ุฏ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุจَู„َّุบَ ุงู„ุฑِّุณَุงู„َุฉَ ูˆَุฃَุฏَّู‰ ุงู„ุฃَู…َุงู†َุฉَ ูˆَู†َุตَุญَ ุงู„ุฃُู…َّุฉَ ูˆูƒุดู ุงู„ุบู…ุฉ ูˆ ู…ุน ุงู„ุธู…ุฉ ูˆุชุฑูƒู†ุง ููŠ ู…ุญุฌุฉ ุงู„ุจูŠุถุขุก ู„ูŠู„ู‡ุง ูˆู†ู‡ุงุฑู‡ุง ุณูˆุงุก ู„ุง ูŠุฒูŠุบ ุนู†ู‡ุง ุฅู„ุง ู‡ุงู„ูƒ  

ุฃู…ุง ุจุนุฏ:

 ูู‚ุฏ ู‚َุงู„َ ุงู„ู„ู‡ُ ุฌู„ ุฌู„ุงู„ู‡ ูِูŠ ุงู„ู‚ุฑุขู†  ุงู„ูƒَุฑِูŠْู…ِ: ุฃุนูˆุฐ ุจุงู„ู„ู‡ ู…ู† ุงู„ุดูŠุทุงู† ุงู„ุฑุฌูŠู… 

ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ุงุชَّู‚ُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ุญَู‚َّ ุชُู‚َุงุชِู‡ِ ูˆَู„َุง ุชَู…ُูˆุชُู†َّ ุฅِู„َّุง ูˆَุฃَู†ْุชُู…ْ ู…ُุณْู„ِู…ُูˆู†َ

ูˆَ ู‚َุงู„َ ุชَุนَุงู„َู‰:

ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„ู†َّุงุณُ ุงุชَّู‚ُูˆุง ุฑَุจَّูƒُู…ُ ุงู„َّุฐِูŠ ุฎَู„َู‚َูƒُู…ْ ู…ِู†ْ ู†َูْุณٍ ูˆَุงุญِุฏَุฉٍ ูˆَุฎَู„َู‚َ ู…ِู†ْู‡َุง ุฒَูˆْุฌَู‡َุง ูˆَุจَุซَّ ู…ِู†ْู‡ُู…َุง ุฑِุฌَุงู„ًุง ูƒَุซِูŠุฑًุง ูˆَู†ِุณَุงุกً ูˆَุงุชَّู‚ُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ุงู„َّุฐِูŠ ุชَุณَุงุกَู„ُูˆู†َ ุจِู‡ِ ูˆَุงู„ْุฃَุฑْุญَุงู…َ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ูƒَุงู†َ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ุฑَู‚ِูŠุจًุง

ูˆَ ู‚َุงู„َ ุชَุนَุงู„َู‰:

ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขَู…َู†ُูˆุง ุงุชَّู‚ُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ูˆَู‚ُูˆู„ُูˆุง ู‚َูˆْู„ًุง ุณَุฏِูŠุฏًุง ูŠُุตْู„ِุญْ ู„َูƒُู…ْ ุฃَุนْู…َุงู„َูƒُู…ْ ูˆَูŠَุบْูِุฑْ ู„َูƒُู…ْ ุฐُู†ُูˆุจَูƒُู…ْ ูˆَู…َู†ْ ูŠُุทِุนِ ุงู„ู„َّู‡َ ูˆَุฑَุณُูˆู„َู‡ُ ูَู‚َุฏْ ูَุงุฒَ ูَูˆْุฒًุง ุนَุธِูŠู…ًุง 

ูَุฅِู†َّ ุฃَุตْุฏَู‚َ ุงู„ุญَุฏِูŠْุซِ ูƒِุชَุงุจُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَ ุฎَูŠْุฑَ ุงู„ู‡ُุฏَู‰ ู‡ُุฏَู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ุตู„ูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…  ูˆَุดَุฑَّ ุงู„ุฃُู…ُูˆْุฑِ ู…ُุญْุฏَุซَุงุชُู‡َุง ูˆَูƒُู„َّ ู…ُุญْุฏَุซَุฉٍ ุจِุฏْุนَุฉٌ َูˆูƒُู„َّ ุจِุฏْุนَุฉٍ ุถَู„ุงَู„َุฉٌ ูˆَูƒُู„َّ ุถَู„ุงَู„َุฉٍ ูِู‰ ุงู„ู†َّุงุฑِ

ุตุฏู‚ ุงู„ู„ู‡ ูˆุตุฏู‚ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…

Senin, 16 Agustus 2021

Kejayaan Islam Dibumi Taliban

 Alhamdulillah Ya Allah...

Kemenangan Mujahidin Taliban adalah sejarah paling indah dalam dunia Islam Sekarang...

KADO mulia dari Allah ini adalah karunia yang sangat luar biasa bagi kaum muslimin sedunia...

Insya Allah, Ini akan menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kaum muslimin diberbagai negara. 

Akan menjadi obat hati2 kita yang sudah banyak dilukai Oleh kebijakan2 musuh2 Allah dan para pedengki  Islam. 

Akan menjadi energi perjuangan dan contoh rill bahwa kebenaran pasti akan menang  dan kebatilan pasti akan hancur. 

Kemenangan Para mujahudin Allah di Afganistan ini adalah jawaban dari doa2 dan usaha kaum muslimin Agar Allah mengembalikan kejayaan Islam.

MASYA ALLAH 

SUBUHANALLAH 

ALHAMDULILLAH 

LAA ILAAHA ILLALLAH 

ALLAHU AKBAR

Yakin dan kita akan terus yakin 

Berjuang dan kita akan terus berjuang 

Berkorban dan kita akan terus berkorban Untuk Allah dan Kejayaan SyariatNya..

Apapun yang kita bisa lakukan utk kejayaan Islam, maka mari kita lakukan...

Apapun yang bisa kita korbankan utk mengembalikan syariat Allah, maka mari kita korbankan. 

jangan sampai kita hanya menjadi penonton, apalagi menjadi komentator...tapi kita harus menjadi Pemeran dan pemain dari segala aksi perjuangan Dalam menegakkan Kalimat Allah Yang MULIA....

HASBUNALLAHU WA NI'MAL YAKIN, NI'MAL MAULA WA NI'MANNASHIR...

๐Ÿ’š๐Ÿ’š๐Ÿ’š๐Ÿ’š๐Ÿ’š๐Ÿ’š๐Ÿ’š๐Ÿ’š

Alhamdulillah....sampai hari Ini, tidak ada yang melontarkan kalimat2

 *Teroris, Khawarij dan atau yang senada dengan itu*

Alhamdulillah, kaum muslimin sekarang sudah semakin cerdas dan sadar 

Bahwa istilah teroris utk para mujahid adalah produk2 Musuh2 Allah...

Semoga Allah selalu menjaga kaum muslimin diamana kita semua berada....

Semoga  Allah segera menyatukan barisan kaum muslimin utk berada dalam shof  yang kokoh....

Sungguh perjuangan utk mengembalikan kejayaan Islam ini membutuhkan persaudaraan dan persatuan yang utuh...

๐Ÿ’š๐Ÿ’š๐Ÿ’š๐Ÿ’š๐Ÿ’š๐Ÿ’š๐Ÿ’š๐Ÿ’š

Masya Allah...sungguh sangat indah pandangan ini...

Pandangan yang menyejukkan hati,  menggugah iman, membangunkan singa-singa Allah, menggelorakan semangat Juang, menghidupkan semangat korban kaum muslimin utk terus memperjuangkan agar bendera Allah dan Rasul kita dikibarkan dimana2. 

Sungguh ilmu mereka selama ini sudah mereka nikmati hasilnya, sedangkan kita masih ditingkat baca dan hafal. Subuhanallah 

Pandangan yang mengingatkan kepada perjuangan Rasulullah Shollallahu alaihi  wa  sallam dan para sahabatnya.

Pandangan yang mengingatkan kepada 3 sahabat Rasulullah Shollallahu alaihi wa sallam yang berjuang mempertahankan bendera itu di *Gozwah Mu'tah*

Mengingatkan  kepada Khalid bin Walid Radhiyallahu anhu ketika mengambil alih bendera tersebut yang hampir jatuh dari Tangan Abdullah Bin Rawahah dalam Gozwah Mu'tah...

Subuhanallah...sekarang kita saksikan bendera itu berkibar kembali dan disaksikan Oleh dunia setelah hampir 97 Tahun pemerintah Islam runtuh.

Semoga bendera ini bisa terus berkibar sampai kepelosok pelosok dunia...Amin




Selasa, 10 Agustus 2021

DAFTAR MASJID DI KECAMATAN WOHA-BIMA NTB

DAFTAR MASJID DI KEC.WOHA

1. Masjid Besar Al-Hidayah- Talabiu

2. Masjid Nurul Amal- Rabakodo

3. Masjid Nurul Yakin- Rabakodo

4. Masjid Al-Ahmad- Rabakodo

5. Masjid Nurul Ilmi- Penapali 

6.Masjid Al-Hikmah-Godo

7. Masjid At-taqwa-Dadibou

8. Masjid Jami' Roudatul Abror-Kalampa

9. Masjid Besar Al-Hidayah-Samili

10. Masjid Al-Hasanah-Tente

11. Masjid Al-Muslimun-Tente

12. Masjid Al-muttaqin (Masjid Obet Abd.Syakur)- Tente

13. Masjid Raya Al-Furqon-Naru

14.Masjid Baiturrahman-Tenga

15. Masjid Nurul Huda-Waduwani

16. Masjid Desa Pucuke

17. Masjid Baiturrahim-Keli

18. Masjid Mamba'ul Khair-Risa

19.Masjid Al-Amin-Risa

20.Masjid Nurul Ihsan-Risa

21.Masjid Nurul Haq-Risa

22.Masjid At-taqwa-Donggobolo

23.Masjid At-tohiriyah-Donggobolo

24.Masjid Al-muttaqin - Donggobolo

25.Masjid Nurul Hidayah - Pandai

26.Masjid Al-Muhajirin, Nggaro-Pandai

27. Masjid Babussalam Padolo-Palibelo

28. Masjid Sultan Abdul Kahir Bandara-Palibelo